w

Kurangi Food Waste, Wamendikdasmen Tekankan Etika Makan dan Pendidikan Lingkungan di Sekolah
jakarta.suaramerdeka.com - on 15 Dec 2025

Source: https://jakarta.suaramerdeka.com/pendidikan/amp/13416398184/kurangi-food-waste-wamendikdasmen-tekankan-etika-makan-dan-pendidikan-lingkungan-di-sekolah?page=2

Summary:

JAKARTAjakarta.suaramerdeka.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), khususnya penguatan pendidikan berbasis sainslingkungan, dan inovasi untuk generasi muda, SEAMEO Biotrop menyelenggarakan kegiatan SEAMEO Biotrop Outlook 2025–2026 pada Rabu (10/12), sebagai ajang pemaparan capaian program 2025 dan rencana strategis tahun 2026.

Mengangkat tema “Innovation and Partnership for Transformative Biodiversity Education and Sustainable Future”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penguatan pendidikan berbasis sains, lingkungan, dan inovasi untuk generasi muda di Indonesia.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi Biotrop dalam mendukung agenda pendidikan nasional dan regional.

Wamen Atip menegaskan bahwa tema kegiatan selaras dengan arah kebijakan Kemendikdasmen, termasuk implementasi Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 tentang Standar Kompetensi Lulusan yang menekankan literasi sains, pembelajaran kontekstual, karakter, dan kemitraan berbasis riset.

Dalam sambutannya, Wamen Atip menyoroti perjalanan panjang Biotrop yang bahkan digagas sebelum berdirinya ASEAN.

Ia menyebutkan bahwa fokus Biotrop pada konservasi, pendidikan sains, dan penguatan kapasitas sudah sejalan dengan tiga mandat utama Convention on Biological Diversity yang diratifikasi Indonesia pada 1994.

"Samuel Biotrop ini sudah one step ahead sejak 1968, sebelum lahirnya kesepakatan internasional soal keanekaragaman hayati," ujarnya di Jakarta.

Wamen Atip menilai dua program unggulan Biotrop Agro-Eco Edu Tourism (AED) dan School of Biodiversity telah terbukti mengubah cara siswa, guru, dan masyarakat memahami hubungan manusia dengan alam.

Program AED berkembang sebagai model pembelajaran terpadu yang memadukan pertanian tropis, ekologi, dan wisata edukatif.

School of Biodiversity berhasil melibatkan ratusan peserta didik dalam praktik konservasi, penelitian sederhana, dan teaching factory berbasis biodiversitas. Lebih dari 80 persen peserta terlibat langsung dalam aktivitas produksi, konservasi, atau riset.

"Ini sangat penting, terutama ketika kita melihat makin seringnya bencana ekologis akibat interaksi tidak tepat antara manusia dan alam," katanya.

Policy Brief Pengurangan Food Waste: Sekolah Jadi Agen Perubahan

Biotrop juga meluncurkan policy brief bertajuk “Memutus Rantai Sisa Pangan Sejak Dini: Memberdayakan Sekolah sebagai Agen Perubahan”.

Menurut Wamen Atip, dokumen tersebut sangat relevan mengingat Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat food waste tertinggi.

Ia mengaitkan isu itu dengan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih menghadapi tantangan penerimaan jenis makanan tertentu oleh siswa, terutama sayur dan buah.

Menjawab pertanyaan media terkait langkah pemerintah, Wamen Atip menegaskan bahwa Kemendikdasmen telah menerbitkan surat edaran tentang etika makan yang baik dan sehat untuk menekan timbulan sisa pangan di sekolah.

"Kami memperkuat pendidikan karakter melalui etika makan: dari penyiapan makanan, cara makan, hingga kebersihan setelah makan. Semua dirancang agar tidak ada sisa pangan," tegasnya.

Penghargaan Best Implementer Biotrop 2025

Dari 261 sekolah peserta pelatihan urban farming dan bioprospeksi pupuk hayati, delapan sekolah menerima penghargaan Best Implementer 2025.

Wamen Atip bahkan mengusulkan peningkatan nilai penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja ilmiah.

Wamen Atip menutup sambutannya dengan tujuh arahan penting, di antaranya Integrasi program Biotrop dalam perencanaan pendidikan daerah, Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai ruang eksperimen belajar, Penguatan pendidikan circular economy dan pengelolaan sampah, Optimalisasi policy brief untuk perubahan perilaku konsumsi.

Selanjutnya, Pemanfaatan program 2026 untuk memperkuat implementasi pendidikan biodiversitas, Penguatan kemitraan tripartit antara sekolah pemda Biotrop, serta Evaluasi berkala agar seluruh program benar-benar meningkatkan kualitas pembelajaran.***


Download article

Share this: